Kamis, 25 Februari 2016

Informasi

Informasi mengenai sistem penjualan Rokok SIN Jakarta
  • Rokok SIN yang kami layani terdapat 27 Varian
  1. 18 Varian menggunakan System penjualan KONVENSIONAL ( system keagenan seperti rokok umum ). Harga Rokok SIN penjualan Konvensional tergantung dari kapasitas belanja. Semakin banyak, bisa semakin murah. Berikut kelas Reseller untuk rokok SIN penjualan Konvensional :
          - Agen 1        > 100 Slof
          - Agen 2        >  30  Slof
          - Retail          >  10  Slof
          - Konsumen  >  Minimal 1 Slof

          Untuk varian dan harga juga dapat di lihat di Website www.rokoksinjakarta.com
          atau di www.rokoksincipete.blogspot.co.id ( Daftar harga cukai 2016 )

     2.  9 Varian Rokok SIN menggunakan system NETWORKING yang di distribusikan melalui
          PT. Tridaya Sinergi.
          Pembelanjaan Rokok SIN pada varian ini di bedakan menjadi 3 :

          - STOKIS
            ( Syarat menjadi Stokis minimal harus memiliki 25 mitra ( member ) di bawah )

          - Member
            ( Syarat menjadi Member harus mengisi Biodata diri secara lengkap dan membayar
            biaya Registrasi Member Rp. 50,000

          - Non Member
         
          Untuk Varian Rokoknya dapat dilihat di Website www.tridayasinergi.com

                                                                                                                     Ttd,
                                          
                                                                                                           Muhamad Sahel
                                                                                                      ( Manager Marketing )


                                                                                                                 

          Rokok Herbal SIN pertama di DUNIA

Rabu, 17 Februari 2016

HARGA ROKOK SIN CUKAI 2016

Kelas Retail-Konsumen

Info terbaru, bahwa dalam daftar harga cukai 2016 ini, terjadi sedikit perubahan mengenai pembelanjaan yang masuk pada kelas Retail, Sub Agen dan Agen.
1. Kelas Retail          : Minimal pembelanjaan 10 Slof ( sebelumnya 6 Slof )
2. Kelas Sub Agen    : Minimal pembelanjaan 30 Slof ( sebelumnya 25 Slof )
3. Kelas Agen           : Minimal pembelanjaan 100 Slof ( sebelumnya 50 Slof )
Demikian pemberitahuan ini di sampaikan, harap menjadi maklum. 

                                                                                                                                         Ttd, 

                                                                                                                            Sub Rokok Sin Cipete 
Nb. Silahkan Download 

Minggu, 14 Februari 2016

Rokok Herbal SIN

Rokok Herbal Sin, Nikmati dan Rasakan Khasiatnya. Untuk pemesanan dapat menghubungi kami di:
Sub Rokok Sin Cipete Jalan Asem Dua, No. 13 C, Rt. 001 / 06 Kelurahan Cipete Selatan, Kecamatan Cilandak, Jakarta Selatan, Cp : 0812-8717-5598 / 0857-7476-5228 (WA)

Sabtu, 13 Februari 2016

Sejarah Rokok di Indonesia

Bicara rokok, tentu di benak kita adalah bahwa rokok itu membahayakan, terlebih mereka yang tidak merokok dan mereka yang anti terhadap rokok.  Namun, tahukah anda sejarah rokok di Indonesia???

Sejarah rokok / kretek di Indonesia bermula dari kota Kudus. Bahwa dikisahkan ada seseorang yang bernama H.Djamhari pada kurun akhir abad ke-19. Awalnya, penduduk asli Kudus ini merasa sakit pada bagian dada. Ia lalu mengoleskan minyak cengkeh. Setelah itu, sakitnya pun reda. Djamari lantas bereksperimen merajang cengkeh dan mencampurnya dengan tembakau untuk dilinting menjadi rokok.
Kala itu melinting rokok sudah menjadi kebiasaan kaum pria. Djamari melakukan modifikasi dengan mencampur cengkeh. Setelah rutin menghisap rokok ciptaannya, Djamari merasa sakitnya hilang. Ia mewartakan penemuan ini kepada kerabat dekatnya. Berita ini pun menyebar cepat. Permintaan "rokok obat" ini pun mengalir. Djamari melayani banyak permintaan rokok cengkeh. Lantaran ketika dihisap, cengkeh yang terbakar mengeluarkan bunyi "keretek", maka rokok temuan Djamari ini dikenal dengan "rokok kretek". Awalnya, kretek ini dibungkus klobot atau daun jagung kering. Dijual per ikat dimana setiap ikat terdiri dari 10, tanpa selubung kemasan sama sekali. Rokok kretek pun kian dikenal. Konon Djamari meninggal pada 1890. Identitas dan asal-usulnya hingga kini masih samar. Hanya temuannya itu yang terus berkembang.
Rokok SIN
Itulah sedikit sejarah mengenai rokok kretek di Indonesia, bahwa awal mula rokok di indonesia itu justru untuk kesehatan, namun yang berkebang saat ini tidak demikian, untuk itu salah seorang kyai di Malang menciptakan sebuah rokok herbal atau rokok kesehatan yang terbuat bukan hanya dari cengkeh, namun dari 17 bahan ramuan herbal yang sudah teruji di Lab Univ. Brawijaya Malang. Rokok tersebut di beri nama Rokok Terapi SIN " Bukan Rokok biasa, Nikmatnya Luar Biasa"